“Jodohku ada di…dunia maya ??!! “

Yah, bagaimana tidak, karena baru saja
ia mendapat kabar melalui chatting dari Vera teman komselnya bahwa Soni
pasangannya yang baru saja minggu lalu mengikuti Konseling Awal
bersamanya untuk mengikuti program Bimbingan praNikah di Abbalove,
ternyata terlihat sedang bermesraan berdua dengan wanita lain.
“Ah…mungkin Vera salah lihat….” Tolak
pikirannya, “tapi bagaimana dengan….Belly dan Sasa…dan Lisa yang juga
melihatnya…?”
“Ohh….Tuhan….rasanya tidak mungkin….” Tanpa terasa air
mata mengalir dari kedua matanya yang kurang tidur beberapa hari ini.
Masih segar di ingatannya, rasanya baru kemarin terjadi…
Soni, pria berbadan tinggi langsing, dengan penampilan yang sangat mengesankan, wajahnya ganteng dan trendy seperti bintang film Korea, kata-katanya begitu halus setiap kali kalau bertemu, ia tidak pernah lupa membawakan sesuatu untuknya. Entahkah itu makanan kecil, boneka atau bunga. Yulie merasakan bahwa doanya yang sudah dipanjatkan bertahun-tahun akhirnya dijawab oleh Tuhan dengan kehadiran pribadi Soni di dalam hidupnya.
Soni, pria berbadan tinggi langsing, dengan penampilan yang sangat mengesankan, wajahnya ganteng dan trendy seperti bintang film Korea, kata-katanya begitu halus setiap kali kalau bertemu, ia tidak pernah lupa membawakan sesuatu untuknya. Entahkah itu makanan kecil, boneka atau bunga. Yulie merasakan bahwa doanya yang sudah dipanjatkan bertahun-tahun akhirnya dijawab oleh Tuhan dengan kehadiran pribadi Soni di dalam hidupnya.
Masa perkenalannya memang agak berbeda
jika dibandingkan dengan teman-teman komselnya yang mendapatkan pasangan
hidup, kegemarannya bekerja dan berkomunikasi di dunia maya, membawanya
berjumpa dengan pemuda ini melalui sebuah portal bagi para single
kristen untuk menemukan pasangan hidupnya.
Semua data-data dan informasi (dan
tentunya…foto-foto) dari pemuda ini, membuatnya sempat terperangah,
betapa tidak, semua kriteria pasangan hidup yang selama ini dimintanya
kepada Tuhan ada semua dalam data-data yang diberikan oleh pemuda ini.
Dengan hati yang berbunga-bunga email demi email dan chatting terjadi
dan menumpuk bebagai harapan-harapan indah dengan pemuda ini, Soni
namanya.
Sempat ada rasa janggal di hati (mungkin
ini Roh Kudus yang mengingatkannya) dengan perkataan dan perlakuan Soni
yang begitu mesra dan nyaris sempurna seperti seorang yang sudah
berpengalaman dalam membangun hubungan dengan wanita saat ia “copy
darat” (bertemu muka). Tapi perasaan itu segera ditepisnya, karena
tanpa disadari Yulie sudah mengambil komitmen di hatinya bahwa ia tidak
mau gagal lagi dalam membangun hubungan.
Tapi saat berita yang mengejutkan ini
diterimanya, Yulie sungguh-sungguh tidak bisa menerimanya, karena selama
ini Soni menyatakan dirinya sebagai profesional muda yang sangat sibuk
sehingga tidak pernah terpikir untuk membangun hubungan dengan wanita,
tapi ternyata kenyataannya bertolak belakang.
Santi temannya duduk di sebelahnya, saat
itu sudah sore hari sehingga kantor sudah mulai sepi, Santi
mengingatkan bahwa ia seharusnya bersyukur karena mau mengikuti nasehat
teman-teman komselnya untuk segera menghubungi Pelayanan Bimbingan
PraNikah di jemaat Abbalove di mana ia beribadah, supaya ia dan Soni
bisa secepatnya mengikuti konseling awal.
Memang konseling awal yang diikutinya
bersama dengan Soni masih harus dilanjutkan ke pertemuan berikutnya
karena ada hal yang perlu dibicarakan kembali oleh kak Agus yang menjadi
konselor awal Yulie dan Soni. Dan mereka diberi tugas untuk mendoakan
kembali rencana hubungan mereka supaya mendapatkan konfirmasi baik dalam
diri masing-masing dan dari pihak keluarga.
Yang perlu disyukuri menurut Santi,
bahwa sebelum Yulie membangun hubungan lebih dalam dengan Soni, ternyata
keberadaan Soni sebenarnya mulai terlihat.
Sore itu Yulie pulang dari kantor dengan
lemas dan sedih sekalipun sudah didoakan oleh Santi, tapi ia sekarang
sudah bisa mulai bersyukur untuk pelayanan PraNikah yang ada dan juga
teman-teman komunitas yang menjaganya. (diceritakan ulang dari kisah
nyata tapi dengan nama samaran)
Berarti…tidak mungkin donk…yah..Tuhan berikan jodoh melalui dunia maya ?Yah…tidak juga…coba nih lihat wawancara di bawah ini:
Ini adalah wawancara dengan Rosa (bukan
nama sebenarnya) yang sudah menikah selama 1 tahun lebih dengan Toni
(bukan nama sebenarnya), yang dikenalnya melalui sebuah jasa portal
untuk mencari Sahabat Single Kristen. Mereka menikah dalam pemberkatan
nikah kudus di Abbalove dan merupakan salah satu pernikahan yang
memberkati komunitas di mana mereka berada selama ini.
Apa yang mendorong kamu untuk mencoba mencari sahabat melalui akses dunia maya?
Rosa : Awalnya karena didorong teman untuk coba mendaftarkan diri di portal untuk menemukan sahabat single yang Kristen.
Apa tidak takut ditipu oleh foto dan data-data dari orang yang asing?
Rosa :
Tidak takut, karena dalam pikiran saya hanya menambah teman tidak
lebih. ( Jadi motivasi kenalan via portal persahabatan bukan untuk cari
jodoh tapi cari teman)
Bagaimana caranya kamu bisa memilih portal “Mencari pasangan” yang dipercayai?
Rosa :
Saya tidak memilih, karena sesungguhnya bersahabat di dunia maya tidak
untuk hal yang serius. (Jadi jangan coba-coba dimulai dengan motivasi
cari jodoh)
Bagaimana cara kamu menentukan pilhan dari sekian banyak sahabat yang diperlihatkan oleh portal tersebut?
Rosa :
Awalnya tidak menentukan pilihan, tapi lewat berteman dulu dan
mengenali sahabat yang baru saya kenal. Dan tidak ada ekspetasi (=
harap-harap cemas) lebih dari hanya bersahabat.
Hal-hal penting apa saja menurutmu yang harus kamu lakukan setelah menemukan pribadi yang sesuai pilihan hati?
Rosa :
Setelah mengetahui cara berpikir sahabat saya dan tujuannya kepada
saya, saya memperkenalkannya kepada komunitas, pemimpin dan orang tua.
Kemudian mengikut sertakan sahabat saya pada komunitas dan orang-orang
di sekitar saya supaya yang mengenali tidak hanya saya saja tetapi juga
keluarga, komunitas dan pemimpin. Sehingga saya tidak bertindak salah
karena mengikuti keinginan hati sendiri.
Apa nasehat kalian untuk para jomblo Kristen yang punya rencana untuk mencari pasangan hidupnya melalui dunia maya?
Rosa & Toni : Tidak
ada pengalaman seseorang yang sama. Tidak berekspektasi/ber-angan-angan
lebih. Berhati-hati dan poin penting libatkan Tuhan :)
So..jadi kedaulatan Allah itu mutlak, IA
bisa saja mempertemukan kita dengan seorang sahabat yang akhirnya
menjadi pasangan hidup kita lewat berbagai macam jalan termasuk melalui
dunia maya..
Yang penting …Jangan didorong oleh motivasi “harus cepat dapat jodoh”.
Karena akibatnya akan memiliki
pengharapan yang terlalu tinggi dan persahabatan yang dimulai dengan
sahabat dari dunia maya sudah tidak murni dan membuatnya mengalami nasih
seperti Yulie dalam kisah pertama.
Darimana motivasi “harus cepat dapat jodoh” ?
Pasti berasal dari K.U.A.T.I.R. ,
padahal di Pengkotbah 3:11a tertulis: Ia membuat segala sesuatu indah
pada waktunya, kalau begitu….mengapa harus kuatir ??? (hy 11/12)
No comments:
Post a Comment